Baca Selanjutnya Di: http://entry44.blogspot.com/2010/04/membuat-salam-penutup-blog.html#ixzz18A8xyb6S sepuluh ErEsBei3: Desember 2010
twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Menyontek=Korupsi?

Kalau ada pertanyaan, sebenarnya sama tidak sih KORUPSI dengan MENYONTEK?
KORUPSI = MENYONTEK? Rasanya saya tidak perlu bahas lagi contoh-contoh budaya ketidak jujuran ini, mulai dari menyontek yang dilakukan berjama’ah antara murid dengan murid dan dengan gurunya, guru yang ketahuan mencuri soal UAN, praktek jual beli ijazah, dan kawan-kawannya.


Jadi sudah jelas bahwa penyebab korupsi marak terjadi di Indonesia adalah karena bibit-bibit puntra-putrinya saja telah melakukan tindakan korupsi kecil-kecilan yang disebut nyontek itu sejak dari bangku sekolah. (gimana kalau sudah sukses??).
Lalu apa sebabnya perbuatn itu masih saja terjadi di negara tercinta kita, karean belum disadari bahwa korupsi adalah perbuatan yang merugikan. Sesungguhnya itu adalah disebabkan adanya kebiasan buruk yang terus diulang-ulang dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Karena keburukan itu diulang-ulang, akhirnya menjadi kebiasaan yang dianggap baik. Satu contohnya adalah, ketika anak kecil melihat adegan pegangan tangan atau ciuman di televisi, lalu karena perbuatan itu diulang-ulang dan orang tua mereka tidak pernah mengawasinya dan melakukan koreksi atas perbuatan buruk yang dilihat oleh buah hatinya, maka sampai dewasa sekalipun ia akan ,menganggap bahwa ciuman atau pegangan tangan dengan laiki-laki tau perempuan yang bukan muhrimnya adalah bukan perbuatan tercela dan berdosa.

Saya yakin semua agama tidak ada yang menganjurkan untuk melakukan hal yang positif dengan menghalalkan segala cara. Kesuksesan adalah dimana kita menyadari kekurangan diri kita dan mengoreksinya agar suatu ketika bila kita menghadapi masalah yang sama dapat mengatasinya denga baik. Ingat!!! Bukan menutupi kekurangan kita dengan kebobrokan orang lain. Yakinlah dengan kemampuan diri kita. Kita bisa.. Kita bisa…

“..Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri…” (QS Ar-Ra’d ayat 11)

“Kesuksesan itu tidak dilihat dari beberapa kali mereka mendapat kegagalan, tapi dilihat dari berapa kali ia bangkit dari kegagalan” (Abu Bakar RA)

“Jujur adalah mata uang yang berlaku dimana-mana” (Pepatah)

“Mau pintar??. Makanya belajar”(Iklan Suplemen)

Kecerdasan Emosional?


Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi.  Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran. Jadi, emosi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, karena emosi dapat merupakan motivator perilaku dalam arti meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu perilaku intensional manusia (Prawitasari,1995)

Beberapa tokoh mengemukakan tentang macam-macam emosi, antara lain Descrates. Menurut Descrates, emosi terbagi atas : Desire (hasrat), hate (benci), Sorrow (sedih/duka), Wonder (heran), Love (cinta) dan Joy (kegembiraan). Sedangkan JB Watson mengemukakan tiga macam emosi, yaitu : fear (ketakutan), Rage(kemarahan), Love (cinta). Daniel Goleman (2002 : 411) mengemukakan beberapa macam emosi yang tidak berbeda jauh dengan kedua tokoh di atas, yaitu :

a. Amarah : beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati
b. Kesedihan : pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihi diri, putus asa
c. Rasa takut : cemas, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, waspada, tidak tenang, ngeri
d. Kenikmatan : bahagia, gembira, riang, puas, riang, senang, terhibur, bangga
e. Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kemesraan, kasih
f. Terkejut : terkesiap, terkejut
g. Jengkel : hina, jijik, muak, mual, tidak suka
h. malu : malu hati, kesal
Kecerdasan emosional sangat dipengaruhi oleh lingkungan, tidak bersifat menetap, dapat berubah-ubah setiap saat. Untuk itu peranan lingkungan terutama orang tua pada masa kanak-kanak sangat mempengaruhi dalam pembentukan kecerdasan emosional.
Keterampilan EQ bukanlah lawan keterampilan IQ atau keterampilan kognitif, namun keduanya berinteraksi secara dinamis, baik pada tingkatan konseptual maupun di dunia nyata. Selain itu, EQ tidak begitu dipengaruhi oleh faktor keturunan. (Shapiro, 1998-10).

Solidaritas untuk Membangun Bangsa

      Keserakahan dan sifat tamak kita mengejar keuntungan sesaat membuat kita lupa tentang arti pentingnya lingkungan bagi kesinambungan kehidupan. Ada yang belum pernah terpikirkan oleh kita selama ini. Pola warisan sistem sentralistik yang selama ini dipaksakan kepada kita, seolah-olah menafikkan keberadaan masyarakat untuk mengelola lingkungannya sendiri.  Banjir, tanah longsor, adalah akibat dari tidak arifnya kita mengelola lingkungan. Hutan yang gundul, semakin berkurangnya daerah resapan, berkurangnya zona hijau dan lain-lain menggambarkan betapa tidak cerdasnya kita dalam mengelola lingkungan. Keserakahan dan sifat tamak kita mengejar keuntungan sesaat membuat kita lupa tentang arti pentingnya lingkungan bagi kesinambungan kehidupan .
      
Seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu di Surabaya saat musim penghujan tahun ini (2009) terjadi banjir terutama pemukiman penduduk yang berada di sekitar sungai. Semua mengalami hal yang selama ini tidak terpikirkan akan terjadi banjir yang diakibatkan banyaknya bangunan liar di bantaran sungai. Hal ini tidak luput dari taraf berpikirnya masyarakat yang menempati bangli (bangunan liar) tersebut, bagi mereka yang penting dapat ditinggali dan dapat mencari kehidupan dari tempat itu. Belum lagi seperti terjadi jebolnya Situ gintung beberapa waktu yang lalu.
     
Dari kasus seperti diatas perlunya pemberdayaan masyarakat terkait dengan pemberian akses bagi masyarakat, lembaga, dan organisasi masyarakat dalam memperoleh dan memanfaatkan hak masyarakat bagi peningkatan kehidupan ekonomi, sosial dan politik. Oleh sebab itu, pemberdayaan masyarakat amat penting untuk mengatasi ketidak berdayaan masyarakat yang disebabkan oleh keterbatasan akses, kurangnya pengetahuan dan keterampilan, adanya kondisi kemiskinan yang dialami sebagaian masyarakat, dan adanya keengganan untuk membagi wewenang dan sumber daya yang berada pada pemerintah kepada masyarakat.
    
Potensi masyarakat untuk mengembangkan kelembagaan keswadayaan ternyata telah meningkat akibat kemajuan sosial ekonomi masyarakat. Pada masa depan perlu dikembangkan lebih lanjut potensi keswadayaan masyarakat, terutama keterlibatan masyarakat pada berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan ketahanan sosial, dan kepedulian mayarakat luas dalam memecahkan masalah kemasyarakatan termasuk didalamnya masalah lingkungan, seperti lingkungan tempat tinggal mereka, apakah itu di kawasan hutan, bantaran sungai, kawasan konservasi, dan lain sebagainya.
     
Yang perlu ditumbuhkan dalam pemberdayaan masyarakat adalah timbulnya kesadaran bahwa, mereka paham akan haknya atas lingkungan hidup yang baik dan sehat serta sanggup menjalankan kewajiban dan tanggung jawab untuk tercapainya kualitas lingkungan hidup yang dituntutnya. Kemudian, berdaya yaitu mampu melakukan tuntutan mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat. Selanjutnya, mandiri dalam kemampuan berkehendak menjalankan inisiatif lokal untuk menghadapi masalah lingkungan di sekitarnya. Dan, secara aktif tidak saja memperjuangkan aspirasi dan tuntutan kebutuhan lingkungan yang baik dan sehat secara terus menerus, tetapi juga melakukan inisiatif lokal.



Peran pemerintah daerah atau pejabat setempat yang ditunjuk atas wilayahnya tersebut sangat penting untuk mmengetahui dan merencanakan jauh kedepan dengan tegas untuk dapat mengembangkan kawasan daerah/wilayahnya untuk menjadi bentuk lingkungan yang sehat untuk di huni masyarakatnya dan terus menjadi pengawasannya jangan sampai terlupakan, sehingga tidak saling tuduh jika sudah terjadi bencana.


Masalah dan tantangan dalam pengelolaan lingkungan mengharuskan pemerintah mengubah paradigma dalam mewujudkan setiap kebijakan dengan mengutamakan pola-pola keberpihakan pada masyarakat melalui perwujudan good governance, di mana salah satu karakteristiknya adalah mendorong partisipasi dan kemitraan dengan masyarakat, maka pembangunan harus melibatkan masyarakat. Tanpa partisipasi masyarakat, tidak akan ada strategi yang mampu bertahan lama. Peran masyarakat harus dipandang sebagai hal yang dinamis dan memberikan suatu peluang bagi pemerintah yang bermaksud membangun kredibilitas negara melalui potensinya dalam membangun koalisi dan aksi kolektif.

Demikian pula halnya dalam pengelolaan lingkungan hidup, yang merupakan faktor penting untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Keterlibatan dan peran berbagai kelompok/organisasi masyarakat dalam penyaluran aspirasi masyarakat ke DPRD melalui mekanisme demokrasi telah menciptakan suatu momentum menuju suatu rasa memiliki dan berkehendak serta berkelanjutan bagi pelaksanaan kebijakan pengelolaan lingkungan hidup dan perwujudan good environmental governance.  Jangan sampai DPRD yang ditunjuk oleh masyarakat yang merasa dirugikan malah menyalahkan pejabat setempat kurang manusiawi.
Mestinya dalam hal  ini antara DPRD dan pejabat setempat bersatu mengatasi bagaimana caranya, yang terpenting dalam pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan adalah masyarakat sadar sebagai bagian dari lingkungan dimana ia berada, tumbuhnya kearifan lokal dalam mengelola lingkungan , yang pelan – pelan diharapkan akan menjadi budaya ” Cinta Lingkungan ” yang tumbuh di setiap sanubari warga masyarakat.


X RSBI 3

Tahun ajaran baru telah tiba. Siswa baru pun mulai mengganti seniornya yang telah lulus. 

Mereka berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di SMA N 1 Wonogiri.

Dan inilah kami.. kelas X RSBI 3 tahun ajaran 2010/2011 yang baru.


Pemanasan Global yang Semakin Panas


Bila alam sudah murka terhadap manusia maka bersiap-siaplah menuai berbagai bencana. Dalam berbagai lini kehidupan manusia dapat kita rasakan secara nyata sekarang ini dampak yang ditimbulkan oleh terjadinya pemanasan global akibat Efek Rumah Kaca yang pada akhirnya menyebabkan perubahan iklim secara global.
Fenomena ini, yang dipopulerkan oleh kaum intelektual dan pers, sebetulnya sudah menunjukkan gejalanya semenjak menginjak era millennium. Momentum awalnya mungkin dapat kita saksikan pada beberapa dekade sebelumnya pada saat revolusi industri sedang gencar-gencarnya seraya dengan makin cepatnya tingkat perkembangan ilmu pengetahuan saat itu. Sungguh sangat disayangkan dan disesalkan bila kemapanan dalam bidang sains justru merusak bumi yang menjadi pijakan manusia selama ini dan bukannya makin menjaga kelestariannya.
Bukankah bumi ini diwariskan kepada kita untuk menjaga dan melestarikannya, bukan malah mengeksplotasinya seenak hati tanpa memikirkan dampak negatif yang akan terjadi. Lantas, bagaimana sikap kita dalam mengatasi konflik global yang berkepanjangan ini ? Seberapa besar ancaman yang kita hadapi baik untuk saat ini maupun nantinya?
Pemanasan global (global warming) sebagai bentuk ketidakseimbangan ekosistem bumi merupakan kondisi meningkatnya suhu rata-rata global permukaan bumi yang terjadi akibat meningkatnya emisi Gas Rumah Kaca (karbondioksida, metana, dinitro oksida, hidrofluorokarbon, perfluorokarbon, sulfur heksafluorida) di atmosfer. Emisi ini dihasilkan terutama dari pembakaran bahan-bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) serta penggundulan dan pembakaran hutan. Efek Rumah Kaca sebagai suatu bentuk sistem ekosistem di bumi justru sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup di bumi. Tanpanya bumi akan menjadi lebih dingin. Akan tetapi, sistem tersebut akan bersifat merusak jika berlebihan dalam artian Efek Rumah Kaca telah menghasilkan sejumlah panas yang berlebih dibandingkan dengan kondisi normalnya.
Pemanasan global memicu terjadinya sejumlah konsekuensi yang merugikan baik terhadap lingkungan maupun setiap bidang kehidupan manusia. Beberapa di antaranya adalah :

• Naiknya permukaan air laut global disebabkan oleh mencairnya es di kutub utara dan selatan. Hal ini dapat mengakibatkan sejumlah pulau-pulau kecil tenggelam dan mengancam kehidupan sosal-ekonomi masyarakat pesisir.
• Meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim.
• Punahnya berbagai jenis fauna.
• Migrasi sejumlah hewan untuk menemukan habitat baru yang sesuai.
• Meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir.
• Ketinggian gunung-gunung tinggi berkurang akibat mencairnya es pada puncaknya.
• Terjadinya perubahan arus laut .
• Meluasnya berbagai penyakit tropis ke daerah-daerah baru.
Pergeseran iklim yang terjadi di Indonesia, seharusnya bulan September sudah memasuki musim penghujan bergeser ke bulan November, merupakan salah satu bukti makin seriusnya dampak yang disebabkan oleh pemanasan global. Belum lagi kenaikan permukaan laut Indonesia sebesar 0,8 cm per tahun merupakan ancaman bagi pulau-pulau kecil di nusantara. Telah diberitakan pula bahwa sebuah danau di Cile tiba-tiba hilang akibat melelehnya dinding es yang menjadi pembendung danau.
Para pakar menyatakan setelah melakukan inspeksi bahwa hal ini disebabkan oleh pemanasan global. Kasus-kasus di atas hanyalah sebagian kecil dari sejumlah kasus yang ada. Pada intinya, pemanasan global memberikan nuansa baru yang mengerikan bagi kehidupan manusia di masa sekarang terlebih lagi untuk jangka waktu ke depannya bila tidak segera diatasi sedini mungkin. Oleh karena itu, walaupun boleh dikata sudah terlambat, sepatutnya kita membuat langkah-langkah strategis dalam mengatasi persoalan ini.

Nuklir

Nuklir mungkin kata yang sangat menakutkan bagi sebagian orang, takut karena kasus kecelakaan Chenobyl atau karena denger isu dari kanan – kiri. Dengan tulisan ini saya ingin memperkenalkan kepada rekan – rekan tentang manfaat dan keunggulan nuklir dibanding dengan pembangkit listrik yang lainnya. Serta, ingin memberi sedikit ‘kue’ kecil agar tidak takut lagi terhadap yang namanya Nuklir ini.
Nuklir sebenarnya berkaitan dengan yang namanya atom. Mungkin bagi rekan–rekan ketika mendengar atom tidaklah menakutkan atau mengerikan dibanding ketika mendengar nuklir atau radioaktif. Sebenarnya apa sih hubungan antara nuklir dengan radioaktif|? Jadi begini ceritanya, atom tersusun atas inti atom (yang tersusun dari neutron dan proton) dan dikelilingi oleh yang namanya elektron. Nah atom itu terbagi 2 berdasrkan kestabilannya, yaitu atom stabil dan tidak stabil. Atom yang tidak stabil inilah yang memancarkan partikel radioaktif. Mungkin sudah sedikit belajar tentang partikel radioaktif. Partikel radioaktif yang umumnya kita kenal, yaitu partikel alfa (α), beta (β), dan gamma (γ).
Dengan memancarkan partikel–partikel tersebutlah atom–atom tersebut menuju kestabilan. Mungkin muncul pertanyaan dalam diri kita apa hanya atom yang tak stabil saja yang memancarkan sinar atau partikel radioaktif? Atau atom stabil juga memancarkan sinar atau radioaktif? Dalam fisika nuklir istilah memancarkan radioaktif sering disebut dengan peluruhan. Faktanya semua atom atau unsur – unsur yang kita kenal di tabel periodik itu, mengalami yang namanya peluruhan. Tidak hanya yang tak stabil yang mengalami peluruhan, tetapi unsur atau atom tak stabil juga mengalami peluruhan ini.
Lalu kenapa yang dibahas dalam buku – buku hanya yang tidak stabil saja? Hal ini disebabkan bahwa atom yang stabil memiliki waktu peluruhan yang sangat jauh lebih lama dibanding atom yang tak stabil, atau dengan kata lain peluruhan yang terjadi sangat kecil sekali. Oleh karena itu, umumnya yang dibahas adalah atom tak stabil. Jadi, tidak perlu takut ketika mendengar yang namanya nuklir atau radioaktif, karena ketika kita keluar rumah atau bahkan ketika menyalakan komputer atau lampu kita pun sebenarnya sudah terkena yang namanya foton, sebuah partikel yang tak bermassa yang hampir mirip dengan partikel – partikel radioaktof tersebut.
Tapi sebenarnya tidak perlu takut kok dengan kita mengkonsumsi makanan sayur – sayuran dan buah – buahan serta susu maka sel tubuh kita yang rusak akibat sinar atau partikel foton tersebut akan kembali normal atau digabtikan oleh sel yang baru. Jadi, jangan malas makan sayur dan minum susu ya, kayak anak kecil aja harus dipaksa. Sekarang udah ngak takut lagikan? Ternyata yang namanya radioaktif ini ngak selama menakutkan atau membahayakan loh. Segala ciptaan yang diciptakan oleh sang Pencipta, pasti ada manfaatnya untuk manusia, termasuk didalamnya radioaktif ini.
Radioaktif ini memiliki beberapa manfaat antara lain (kalau tertarik bisa request untuk dibahas selanjutnya :
1. Pembangkit listrik. Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) merupakan salah satu aplikasi yang memanfaatkan radioaktif yang dipancarkan oleh unsur yang tak stabil seperti unsur uranium.
2. Kesehatan. Penggunaan radioaktif untuk kesehatan sudah sangat banyak, dan sudah berapa juta orang di dunia yang terselamatkan karena pemanfaatan radioaktif ini. Sebagai contoh sinar – X untuk penghancur tumor atau untuk ‘foto’ tulang.
3. Industri. Saat ini radioaktif digunakan oleh industri. Misalnya industri pupuk, atau bahkan digunakan oleh perusahaan yang mencari sumber–sumber baru minyak bumi yang ada di perut bumi.
Dan masih banyak lagi manfaat dari radioaktif ini. Jadi sekarang justru makin tertarik dan penasarankan dengan yang namanya radioaktif ini. Kalau penasaran buruan request untuk membahas yang berhubungan dengan radioaktif ini.


Fakta Unik Tentang Bahasa Inggris

Bahasa Inggris adalah bahasa yang telah diakui oleh berbagai belahan negara di bumi. Kurang lengkap rasanya kalau kita hany mempelajari teori secara kaku. Mari kita lihat beberapa info di bawah ini yang sudah dikumpulkan oleh penulis mengenai bahasa Inggris. Ada beberapa fakta unik tentang bahasa Inggris yang mungkin belum diketahui anda, antara lain adalah :
1.      Stewardesses adalah kata terpanjang yang dapat diketik di keyboard hanya dengan menggunakan tangan kiri Anda. Sedangkan untuk tangan kanan,  lollipop adalah yang terpanjang.
2.      Tidak ada kata dalam bahasa Inggris yang bersajak/berima dengan month, orange, silver, purple, angst dan scalp.
3.      Dreamt adalah satu-satunya kata bahasa Inggris yang berakhir dengan huruf ‘mt’.
4.      Kalimat The quick brown fox jumps over the lazy dog menggunakan setiap huruf yang ada dalam abjad.
5.      Kata racecar, kayak dan level dapat dibaca bolak-balik dari kiri ke kanan ataupun dari kanan ke kiri.
6.      Hanya ada empat kata dalam bahasa Inggris yang berakhir dengan suku kata ‘dous’, yaitu: tremendous, horrendous, stupendous dan hazardous.
7.      Ada dua kata dalam bahasa Inggris yang menggunakan kelima huruf hidup secara berurutan (a, e, i, o, u), yaitu: abstemious dan facetious.
8.      Typewriter adalah kata terpanjang yang dapat diketik menggunakan huruf-huruf yang terdapat pada satu baris tombol keyboard (baris QWERTY).
9.      Huruf yang paling sering dipakai dalam bahasa Inggris adalah huruf ‘e’. Ini merupakan fakta baik dalam penggunaan bahasa Inggris secara umum, dalam karya fiksi dan non-fiksi, jurnalisme, kitab suci dan bahkan kode Morse!
10.  Untuk huruf konsonan, huruf yang paling sering dipakai adalah huruf ‘t’.
11.  Huruf yang paling sedikit digunakan dalam bahasa Inggris adalah ‘q’ – bukan ‘z’.
12.  Lima huruf yang paling sering muncul sebagai huruf pertama dalam kata bahasa Inggris – secara berurutan – adalah ‘t’, ‘o’, ‘a’, ‘w’ dan ‘b’.
13.  Hampir setengah dari seluruh kata bahasa Inggris diakhiri oleh huruf ‘e’, ‘t’, ‘d’ dan ‘s’.
14.  The adalah kata yang paling sering digunakan dalam bahasa Inggris. Bila Anda tidak percaya, cobalah berbicara dalam bahasa Inggris standar yang benar selama 5 menit tanpa menggunakan kata ‘the’.


Bulan Bahasa yang Terlupa

Tidak banyak yang mengetahui kalau Oktober itu ditetapkan sebagai Bulan Bahasa oleh pemerintah Republik Indonesia. Paling-paling hanya komunitas pemerhati sastra dan bahasa dari fakultas-fakultas di universitas yang mengisi bulan Oktober dengan kegiatan-kegiatan yang menyentuh kabahasaan. Mulai dari lomba baca puisi, menulis artikel, maupun menulis cerpen.Namun begitu, ada juga beberapa universitas yang tidak terdengar suaranya dalam rangka bulan bahasa ini. Begitu pula di Dinas Pendidikan dan Keduyaan, baik pada Kabupaten/Kota, atau pada SD, SMP, SMA. Fakta menunjukkan bahwa, kepedulian kita terhadap bahasa Indonesia masih rendah.Dan naasnya, masih pula ada yang bertanya: apakah bulan bahasa?  Padahal kalau kita paham makna bahasa bagi sebuah Negara, kita pasti akan memiliki pandangan yang berbeda. Tidakkah kalian ingat dengan Sumpah Pemuda yang telah mengakui bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa bangsa? Bahasa sebagai pemersatu bangsa ? 

Sudah 80 tahun Sumpah Pemuda diikrarkan, tetapi benarkah semangatnya sampai saat ini masih ada dalam diri kita, bangsa Indonesia? Cukup sulit menjawab pertanyaan itu. Terutama apabila dikaitkan dengan sikap kita menjunjung tinggi bahasa Indonesia. Sikap sebagian besar dari kita yang memperlihatkan sikat ketidakpedulian. Bulan Oktober yang ditetapkan sebagai bulan bahasa ternyata sepi-sepi saja.Tidak tampak antusiasme mesyarakat dalam mengisi kegiatan yang bermakna. 

Sebaliknya, sebagian dari kita, yang mengaku berbangsa Indonesia, di samping tidak menguasai bahasa Indonesia dengan baik, tetapi juga merusaknya. Lihat saja bahasa yang kita gunakan dalam SMS (Short Message Service), walaupun dengan alasan  singkat, padat, dan murah, namun amburadul. Kalau perkembangan bahasa sms ini tidak memperoleh perhatian yang serius, jangan kaget kalau bahasa sms ini akan masuk ke wilayah bahasa yang lebih resmi.



Selangkah Menuju SMA-BI

            Bukanlah suatu yang mudah untuk meraih suatu cita-cita yang sudah kita inginkan sejak dahulu.
            Begitu pula yang sekolah kita alami. Bukanlah suatu yang gampang, apabila kita ingin mendapatkan pengakuan sebagai sekolah yang berstandar internasional. Karena untuk mencapainya, diperlukan berbagai faktor-faktor di sekeliling yang bisa menjadi tiang-tiang utama untuk membangun sekolah berstandar internasional.
            Pada mulanya Undang-Undang Sisdiknas 2003 memperkenalkan klasifikasi sekolah baru. Sekolah itu antara lain disebut Sekolah Bertaraf Internasional (SBI), Sekolah dengan Kategori Mandiri (SKM), dan kelompok Sekolah Biasa (SB). Pada SBI, pihak penyelenggara pendidikan diberi ruang untuk menggunakan silabus pembelajaran dan penilaian yang umumnya dipakai pada sekolah menengah di negara-negara yang tergabung dalam OECD.  Kebijakan ini pun kemudian ”rame-rame” direspons oleh sekolah-sekolah di Tanah Air. Termasuk SMA kita tercinta, SMAN 1 Wonogiri.
            Saat ini sekolah bertaraf internasional (SBI) itu sudah tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Tanah Air. Diperkirakan, menjelang berakhirnya tahun anggaran 2009, jumlah SBI akan mencapai 260 sekolah, terdiri dari SMA 100 sekolah, SMP 100 sekolah, dan SMK 60 sekolah.
            Rencananya, tinggal selangkah lagi SMA kita akan menjadi SMA-BI. Raihan ini tidak serta merta melibatkan satu atau dua orang saja, tapi melibatkan berbagai aspek yang saling melengkapi.
            Namun kebingar-bingaran status ini, tidak seharusny,a lantas digunakan sekolah berkait untuk menarik uang yang berlebih, sebagai alasan adanya status ini. Kepala sekolah diharapkan lebih bijak dalam bertanggung jawab. Dan diharapkan semua pihak yang terkait bisa terjalin timbale balik yang menguntungkan.


Masyarakat dan Lingkungan

Keserakahan dan sifat tamak kita mengejar keuntungan sesaat membuat kita lupa tentang arti pentingnya lingkungan bagi kesinambungan kehidupan. Ada yang belum pernah terpikirkan oleh kita selama ini. Pola warisan sistem sentralistik yang selama ini dipaksakan kepada kita, seolah-olah menafikkan keberadaan masyarakat untuk mengelola lingkungannya sendiri.  Banjir, tanah longsor, adalah akibat dari tidak arifnya kita mengelola lingkungan. Hutan yang gundul, semakin berkurangnya daerah resapan, berkurangnya zona hijau dan lain-lain menggambarkan betapa tidak cerdasnya kita dalam mengelola lingkungan. Keserakahan dan sifat tamak kita mengejar keuntungan sesaat membuat kita lupa tentang arti pentingnya lingkungan bagi kesinambungan kehidupan .

Seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu di Surabaya saat musim penghujan tahun ini (2009) terjadi banjir terutama pemukiman penduduk yang berada di sekitar sungai. Semua mengalami hal yang selama ini tidak terpikirkan akan terjadi banjir yang diakibatkan banyaknya bangunan liar di bantaran sungai. Hal ini tidak luput dari taraf berpikirnya masyarakat yang menempati bangli (bangunan liar) tersebut, bagi mereka yang penting dapat ditinggali dan dapat mencari kehidupan dari tempat itu. Belum lagi seperti terjadi jebolnya Situ gintung beberapa waktu yang lalu.

Dari kasus seperti diatas perlunya pemberdayaan masyarakat terkait dengan pemberian akses bagi masyarakat, lembaga, dan organisasi masyarakat dalam memperoleh dan memanfaatkan hak masyarakat bagi peningkatan kehidupan ekonomi, sosial dan politik. Oleh sebab itu, pemberdayaan masyarakat amat penting untuk mengatasi ketidak berdayaan masyarakat yang disebabkan oleh keterbatasan akses, kurangnya pengetahuan dan keterampilan, adanya kondisi kemiskinan yang dialami sebagaian masyarakat, dan adanya keengganan untuk membagi wewenang dan sumber daya yang berada pada pemerintah kepada masyarakat.
Potensi masyarakat untuk mengembangkan kelembagaan keswadayaan ternyata telah meningkat akibat kemajuan sosial ekonomi masyarakat. Pada masa depan perlu dikembangkan lebih lanjut potensi keswadayaan masyarakat, terutama keterlibatan masyarakat pada berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan ketahanan sosial, dan kepedulian mayarakat luas dalam memecahkan masalah kemasyarakatan termasuk didalamnya masalah lingkungan, seperti lingkungan tempat tinggal mereka, apakah itu di kawasan hutan, bantaran sungai, kawasan konservasi, dan lain sebagainya.

Yang perlu ditumbuhkan dalam pemberdayaan masyarakat adalah timbulnya kesadaran bahwa, mereka paham akan haknya atas lingkungan hidup yang baik dan sehat serta sanggup menjalankan kewajiban dan tanggung jawab untuk tercapainya kualitas lingkungan hidup yang dituntutnya. Kemudian, berdaya yaitu mampu melakukan tuntutan mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat. Selanjutnya, mandiri dalam kemampuan berkehendak menjalankan inisiatif lokal untuk menghadapi masalah lingkungan di sekitarnya. Dan, secara aktif tidak saja memperjuangkan aspirasi dan tuntutan kebutuhan lingkungan yang baik dan sehat secara terus menerus, tetapi juga melakukan inisiatif lokal.

Peran pemerintah daerah atau pejabat setempat yang ditunjuk atas wilayahnya tersebut sangat penting untuk mmengetahui dan merencanakan jauh kedepan dengan tegas untuk dapat mengembangkan kawasan daerah/wilayahnya untuk menjadi bentuk lingkungan yang sehat untuk di huni masyarakatnya dan terus menjadi pengawasannya jangan sampai terlupakan, sehingga tidak saling tuduh jika sudah terjadi bencana.

Masalah dan tantangan dalam pengelolaan lingkungan mengharuskan pemerintah mengubah paradigma dalam mewujudkan setiap kebijakan dengan mengutamakan pola-pola keberpihakan pada masyarakat melalui perwujudan good governance, di mana salah satu karakteristiknya adalah mendorong partisipasi dan kemitraan dengan masyarakat, maka pembangunan harus melibatkan masyarakat. Tanpa partisipasi masyarakat, tidak akan ada strategi yang mampu bertahan lama. Peran masyarakat harus dipandang sebagai hal yang dinamis dan memberikan suatu peluang bagi pemerintah yang bermaksud membangun kredibilitas negara melalui potensinya dalam membangun koalisi dan aksi kolektif.
Demikian pula halnya dalam pengelolaan lingkungan hidup, yang merupakan faktor penting untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Keterlibatan dan peran berbagai kelompok/organisasi masyarakat dalam penyaluran aspirasi masyarakat ke DPRD melalui mekanisme demokrasi telah menciptakan suatu momentum menuju suatu rasa memiliki dan berkehendak serta berkelanjutan bagi pelaksanaan kebijakan pengelolaan lingkungan hidup dan perwujudan good environmental governance.  Jangan sampai DPRD yang ditunjuk oleh masyarakat yang merasa dirugikan malah menyalahkan pejabat setempat kurang manusiawi.
 
Mestinya dalam hal  ini antara DPRD dan pejabat setempat bersatu mengatasi bagaimana caranya, yang terpenting dalam pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan adalah masyarakat sadar sebagai bagian dari lingkungan dimana ia berada, tumbuhnya kearifan lokal dalam mengelola lingkungan , yang pelan – pelan diharapkan akan menjadi budaya ” Cinta Lingkungan ” yang tumbuh di setiap sanubari warga masyarakat.

Alat Transportasi Alternatif Antarpulau

Wajah transportasi udara Indonesia sedang suram saat ini akibat beberapa kecelakaan transportasi yang terjadi beruntun di dalam negeri. Seolah musibah ini datang silih berganti, baik itu transportasi udara, darat, maupun laut. Korban jiwa yang jatuh dalam satu tahun terakhir ini pun tidak bisa dianggap sedikit.
Kebutuhan akan transportasi yang aman dan nyaman merupakan hal penting yang harus diperhatikan pemerintah. Indonesia adalah negara kepulauan yang tentu saja memiliki kebutuhan alat transportasi antar pulau yang tinggi. Saat ini kegiatan mobilitas penduduk antar pulau dilayani dengan kapal laut dan pesawat udara. Selain kedua alat transportasi ini apakah ada alternatif lain?
Dari segi waktu tempuh, jelas pesawat udara jauh lebih unggul dari kapal laut. Namun, untuk jarak dekat misalnya untuk penyebrangan antar pulau, kapal laut lah pilihan yang tepat. Mungkinkah kita menggabungkan keduanya, menciptakan kapal laut yang bersayap dan dapat terbang? Jawabnya adalah sangat mungkin.
Kapal bersayap adalah pesawat terbang yang sengaja dirancang untuk terbang rendah. Tujuannya adalah untuk mendapatkan efek permukaan (ground effect) yang berguna menambah gaya angkat. Kendaran jenis ini dikenal dengan nama Wing in Ground/Surface Effect (WiGE atau WiSE).
Dibandingkan dengan kapal laut, WiSE memiliki keunggulan yaitu meniadakan gaya hambat dari air laut karena telah berada beberapa centi diatas permukaan laut dan pada akhirnya tentu saja kecepatan yang didapat lebih tinggi, waktu tempuh singkat, dan efisiensi bahan bakar yang lebih baik.
Prinsipnya, WiSE manfaatkan efek pemampatan udara permukaan yang terjadi pada objek benda yang terbang rendah. Efek tambahan gaya angkat ini dipertahankan dengan memilih kecepatan terbang yang sesuai dan bentuk aerodinamik yang sesuai pula.
Gaya angkat pada sayap terbangkit akibat adanya perbedaan tekanan dipermukaan atas dan permukaan bawah sayap akibat gerak relatif udara terhadap sayap. Namun, konsekuensi dari perbedaan tekanan ini adalah terjadinya ‘kebocoran’ tekanan di ujung tepi sayap (wing tip) dan terjadi kerugian gaya angkat. Saat terbang rendah, downwash yang tercipta di tepi sayap ini ‘terhalang’ oleh permukaan, sehingga didapatllah tambahan gaya angkat.
WiSE craft memang belum dikenal di Indonesia. Namum bukan berarti janis kendaraan ini belum pernah ada didunia. Beberapa konsep WiSE craft yang telah ada antara lain KM Ekranoplan dan Lun Ekranoplan buatan Uni Soviet dan Pelikan yang dibuat oleh Boeing. Sudah seharusnya lah WiSE menjadi pilihan alternatif untuk Indonesia mengingat profil geografis Indonesia yang sangat cocok untuk WiSE.
Saat ini Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tengah mengembangkan dan merancang prototipe kapal bersayap ini. Dalam pengerjaanya, BPPT bekerjasama dengan institusi pendidikan seperti ITB dan ITS. WiSE craft-8, yang saat ini sedang dikerjakan, menggunakan material komposit dengan tenaga penggerak single propeler. Kapal bersayap ini memiliki kapasitas 8 penumpang dan mampu terbang rendah dengan kecepatan 80 -120 knots, atau tiga kali lebih cepat dari kapal laut biasa.
Harapan kedepan semoga saja alat transportasi WiSE dapat dikembangkan oleh industri nasional untuk memenuhi kebutuhan transportasi laut nasional. Kabarnya, prototipe WiSE craft 8 BPPT-ITB saat ini sedang dibuat di daerah Serang, Banten. Kita tunggu saja.